Sabtu, 10 Desember 2011

PHILOSOPHICAL EXPLANATION ON MATHEMATICAL EXPERIENCES OF THE FIFTH GRADE STUDENTS

PHILOSOPHICAL EXPLANATION ON
MATHEMATICAL EXPERIENCES OF THE FIFTH
GRADE STUDENTS

By: Marsigit, M.A.
Reviewed by: Hafizh Praditya Mahardika/09301241001
(http://hafizhpradityamahardika.blogspot.com)

Matematika adalah  ilmu yang logis dan terstruktur, dimana keduanya sangat berpengaruh dalam pengembangan matematika itu sendiri. Diperlukan logika dan pemikiran yang deduktif untuk mempelajarinya. Bold, T., 2004, menyatakan bahwa baik intuisionis dan formalis meyakinkan bahwa penelitian dalam matematika hanya penemuan dan tidak memberitahu kami dengan apa pun tentang dunia, baik mengambil pendekatan ini untuk menjelaskan kepastian absolut dari matematika dan menolak penggunaan tak terbatas. Sedangkan menurut pendapat lain, yaitu menurut Arend Heyting, bahwa matematika penelitian adalah produksi dari pikiran manusia, ia mengklaim bahwa klaim intuitionism matematika penelitian mewarisi kepastian mereka dari manusia pengetahuan yang berdasarkan pengalaman empiris. Berani menyatakan bahwa sejak, infinity tidak bisa dialami, intuisionis menolak untuk mendorong penerapan matematika luar yang terbatas, sedangkan Heyting menyatakan bahwa iman eksistensi transendental, tidak didukung oleh konsep, harus ditolak sebagai sarana pembuktian matematika. Mengkomunikasikan matematika dalam penelitian matematika sangat lah penting, sebab hal tersebut dapat membentu seseorang dalam menciptakan pengalaman matematika. Hal ini sesuai dengan pendapat Brouwer, bahwa sistem formal tidak akan pernah cukup bisa untuk menutup semua pilihan yang fleksibel terkait kreativitas dalam matematika, sehingg formalisme tersebut tidak masuk akal. Dalam penelitian matematika, pembatasan akan subsistem diperlukan agar penelitian tidal sia-sia. Proporsi intuitif dapat digunakan sebagai dasar untuk permasalahan matematika yang bersifat pasti. Di mana simbol sangat besar perannnya, karena simbol itu sendiri dirancang untuk ekspresi yang mempunyai makna tertentu. Pengetahuan matematika meyerupai pengetahuan empiris di mana kriteria kebenarannya seperti dalam fisika. Meskipun setiap analisis penelitian hasilnya memuaskan, namun peran intuisi dalam matematika harus tetap mengakui fleksibilitas dalam mengukur setiap informasi baru.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar