Kamis, 15 September 2011

The Effort to Increase the Student’s Motivation in Mathematics Learning with Some Teaching Aids in Junior High School 5 Wates, Kulon Progo, Yogyakarta, Indonesia

By: Marsigit, M.A. & Ida Supadmi
Reviewed by: Hafizh Praditya Mahardika/09301241001
(http://hafizhpradityamahardika.blogspot.com)

Matematika menurut siswa merupakan pelajaran yang sulit dan dirasa tidak banyak berguna di kehidupan sehari-hari. Banyak teori-teori dalam matematika yang tidak dapat diterapkan untuk memecahkan masalah di kehidupan nyata. Itu sebabnya siswa enggan untuk mempelajari matematika, sehingga berimbas pada hasil ujian nasional yang masih terbilang rendah bila dibanding dengan pelajaran lain. Itu sebabnya peran guru sebagai informator, komunikator, dan fasilitator perlu lebih dimaksimalkan. Selain itu metode pengajaran yang diterapkan guru perlu membawa kesan yang lebih menyenangkan dan tidak membosankan, juga inovasi terhadap penggunaan alat-alat bantu pengajaran dan alat demonstrasi yang diharapkan lebih membantu siswa dalam abstaksi pemahamannya.
Semangat belajar siswa sangat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Di mana faktor internal berasal dari dalam diri siswa itu sendiri. Sedang faktor eksternal berupa motivasi yang diberikan oleh pihak guru, seperti dalam istilah “Ing Madyo Mangun Karso”, yang intinya seorang guru bertugas mengayomi anak didiknya, tak terkecuali memberikan motivasi belajar saat siswa merasa tidak mempunyai dorongan untuk belajar. Jika dilihat, umur siswa SMP berkisar antara 12-15 tahun yang mana menurut teori perkembangan kognitifnya sedang banyak memunculkan ide-ide dan mengalami perubahan dalam pemikiran dari konkret ke abstrak. Sehingga guru harus siap sedia dibelakang siswa untuk mengawasi perubahan perilaku mereka dan memberikan koreksi bila dirasa perlu.
Penelitian yang dilakukan di SMP 5 Wates kelas 2 ditujukkan untuk melihat masalah apa yang timbul dalam proses belajar dan seberapa besar motivasi meraka dalam belajar. Dalam penelitian ini dilakukan dengan mengambil 3 topik yaitu kuadrat dan akar kuadrat, garis sejajar, dan teorema Pythagoras. Sedangakan indicator penilaian berdasarkan pada keaktifan siswa selama proses KBM berlangsung. Proses KBM dilakukan dengan diskusi kelompok, di mana setiap kelompok mempunyai anggota yang kemampuannya heterogen dengan tujuan agar materi yang disampaiakan guru dapat diserap merata oleh seluruh anggota kelompok. Dalam penyampaiannya, guru menggunakan alat bantu peraga yang digunakan untuk demonstrasi, serta mempunyai inovasi dalam gaya penyampaiannya agar siswa tidak merasa bosan. Minat belajar siswapun menjadi berkembang sehingga penyampaian materi lebih optimal. 

PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU ADMINISTRASI PERKANTORAN KOTA YOGYAKARTA melalui LESSON STUDY

By: Marsigit, M.A.
Reviewed by: Hafizh Praditya Mahardika/09301241001
(http://hafizhpradityamahardika.blogspot.com)

Lesson study is a scheme in teamwork among teachers as effort developing their skill in held study in the class, with method cooperative discovery and to reflection systematically. There are steps in lesson study, that like preparation, implementation, reflection, and reparation. In lesson study, teachers prepare a plan to study and observe in other school, with the aim of compere one school to other school until find the problem in teaching. So that teachers can discuss about their observe, then search reflection and also reparation for that problem. Other purpose of lesson study is to find the innovation, so quality in education can developing. But that innovation just can be hold if teachers is open and have a commitment for lesson study, developed by good infrasystem, get support, other component can cooperative, and also innovation in medium and long phase.
Moreover, lesson study can support KTSP because lesson study is supported by the student, lesson study need assessment and curriculum development, lesson study futher the development tools and instructional media, and also lesson study requires the development student whorksheet. In education there is implementation plan that is like indicator of the subject matter. That implementation plan as the backbone of lesson study because it have characteristic communicationally, innovationally, autonomally in study, motivate cooperative learning, equipped with supporting documents, always revisioned, and tool of research. The realization of lesson study  is elaborated become DO and SEE. Do is implementation of the study process by teacher model and activities observation by other teachers at the school model process. See is reflection activities. In reflection activities there is introduction of leader session, opportunity teacher model for reflect activity learning, supporting factor, or excisting inhibitors, opinion or advice from the observer, and summary. Here the socialization of lesson study by publication, involvement of stake holder, open house lesson study, discussion of subject teacher, service department, and cooperative with the university.
The kind of lesson study by space range is individual, school, institution, national, and international. The example for lesson study in space international as doing by Dr. Marsigit in project IMPSTEP-JICA. That project have goal to developing the instruments and tools to study activities, developing of study method, and developing evaluation in study process. While result of that project is find the learning innovation developed in Japan. Which that use by together innovation in approach and learning median to bring good results for student. 

Karakteristik Matematika, Subyek Didik, dan Belajar Matematika sebagai Dasar Pengembangan Kurikulum Matematika Berbasis Kompetensi di SMP

By: Marsigit, M.A.
Reviewed by: Hafizh Praditya Mahardika/09301241001
(http://hafizhpradityamahardika.blogspot.com)

In realization of The Curriculum Base Competition in Lower Secondary School need comprehend with base assumption characteristic of mathematics, subject educate, and learn mathematics. Planning and developing curriculum need research deeper and comprehensive for suitable, beside that also look: the issue in educate, problem in field, school variation, etc. here model of learn is usage syllabus so that students can see main of the chapter. There are principle to make syllabus, that is like chance study for subject education, can to reflection doing math, usage the suitable strategi, etc. Syllabus give mindset about standart competition and also based competition, which standart competition is ability can publishes in mathematics and based competition is like affective, cognitive, and psikomotoric.
In fact, mathematics and school mathematics is so different, and usually meet some difficulty. But with mathematics we can use :
1.      Activity to look model and also relation
Implication in study is give a chance student to doing discovery, chance to doing in many ways, to motivate student look at difference,to motivate have general conclusion, etc.
2.      Creativity needs imaginary, intuition and discovery
Implication in study is to motivate initiative, to motivate capability of supposition, to motivate student esteem other, etc.
3.      Problem solving
Implication in study is help student solve him problem use their method, help student to think more logically, consistenly, and sistematicaly, etc
4.      instrument in communicate
implication in study is help student to understand characteristic in math, to motivate student write and read about mathematics in life, help student make example mathematics in daily life, etc.
Ebbutt and Straker give their view about cognitive that student’s potential must be developed optimally, here the implication in learn mathematics about the characteristic of subject educate follow their opinion is student will study mathematics if they is motivated,  student study with own way, study by their self or together, need context and different situation. The hierarchy of aspect apective include receiving, responding, valuing, organization, and characteristic. Beside kognitive and apective, psikomotoric have important role to describe student’s skill in solve the problem.
The implication in developing curriculum based competition is seen student’s characteristic in study mathematics, ability in doing math, experience in math, also some aspect. Because without see the real condition ,that look the characteristic of mathematics, subject educate,and study mathematics developing curriculum won’t find successful.

Mathematics Teachers’ Professional Development through Lesson Study in Indonesia

By: Marsigit, M.A.
Reviewed by: Hafizh Praditya Mahardika/09301241001
(http://hafizhpradityamahardika.blogspot.com)


Refleksi terhadap pengajaran yang dilakukan oleh guru memberikan evaluasi terhadap paradigma cara mengajar mereka. Diindikasikan bahwa masih banyak guru matematika yang kesulitan dalam menyampaikan materi pelajaran, bahkan masih saja kesulitan dalam memahami materi bahan ajar. Lesson study dapat dijadikan sebagai refleksinya. Menurut Herawati Susilo bahwa pendekatan Lesson Study masih tertutup siswa belajar bekerja sama dengan siswa lain, KBM yang konstektual, ketrampilan hidup, proses interaksi kurikulum yang berorientasi sebagai silabus sampai pada guru dan siswa yang otonom. Di mana tujuan dari lesson study itu sendiri yaitu memberikan konstribusi peningkatan sekunder pendidikan matematika dengan mengejar praktek KBM.  Sementara itu tujuan spesifik kegiatan lesson study ini di antaranya mengembangkan dan istrumen proses KBM; mengembangkan metode pengajaran dan model untuk KBM; mengembangkan materi pelajaran; dan mengembangkan evaluasi dalam mengajar. Isoda menunjukkan bahwa dalam proses pendidikan guru, penting untuk mengembangan prepekfektif guru, serta pendekan belajar mengajar. Pengajaran di Jepang yaitu berupa siswa memilih bab apa yang ingin dilaksanakan, dan itu dirasa lebih efektif.
Siswa difasilitasi oleh guru berupa VTR, seperti kebanyakan yang dilakukan di Jepang. Hal tersebut berdasarkan pada proyek pemerintah IMSTEP-JICA, untuk menunjukkan cara belajar matematika yang baik dan ilmu pengajaran yang benar serta pengembangan terhadap pendidikan guru. Studi pengajaran dikembangkan di mana guru bekerja sama dengan dosen dan ahli dari Jepang mencoba beberapa model mengajar di sekolah.
Penggunaan VTR dirasa sangat membantu guru dalam melakukan KBM, hanya saja penerapannya masih terasa sulit. Di sini guru merasa bahwa penerapan VTR cocok untuk pengajaran matematika. Adapun kendala yang timbul dari rencana pengajaran, lembar kerja siswa, kompetensi guru, kesiapan siswa, fasilitas pendidikan dan peralatan, metodologi mengajar, alokasi waktu, jumlah siswa dan penganggaran yang dikhwatirkan akan menghambat proses kinerja guru dan perhatian siswa.
Proyek lesson study dirasa begitu bermanfaat oleh guru dan siswa, karena terbukti efektif dapat mengangkat semangat belajar siswa, membantu siswa dalam mengembangkan eksperimentalnya, ketrampilan berdiskusi, serta dapat mengembangkan konsep belajar mereka sendiri. Guru merancang metode alternative untuk siswa mengembangkan pola pikirnya menurut konsep mereka sendiri dengan batasan yang mereka mampu. Guru yang telah memahami dan melaksanakan lesson study diharapkan memberikan pengetahuan yang ia miliki kepada guru lain yang belum tahu-menahu tentang lesson study, sehingga kualitas guru-guru semakin bertambah. Tidak berhenti sampai di situ saja, diharapkan juga agar lesson study membudaya dikehidupan sehari-hari, tidak terbatas pada pelajaran di sekolah. Inovasi terhadap lesson study dapat dilakukan dengan membuat suasana lebih kondusif, pengajaran dengan bervariasi metode, memberikan luasa pada siswa terhadap inisiatif mereka, belajar secara kooperatif, serta mendorong agar orang tua ikut berpartisipasi.