Sabtu, 05 Januari 2013

Hermenetika Filsafat



Istilah Hermenetika tidak hanya digunakan dalam filsafat saja, namun dalam segala hal terutama yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan. Misalnya hermenetika hidup, hermenetika pembelajaran matematika, hermenetika berkeluarga, dan lainnya. Hermenetika memiliki dua unsur dasar, yaitu lurus dan melingkar. Dikatakan lurus karena kita tidak pernah mengulangi hal yang sama semuanya menembus ruang dan waktu. Dan dikatakan melingkar karena adanya interaksi. Bahkan sebuah batu pun dapat dikatakan menembus ruang dan waktu, hanya saja batu tidak sadar akan hal tersebut, karena batu merupakan benda mati. Manusia memahami bahwa mereka menembus ruang dan waktu karena manusia memiliki kesadaran, walaupun masih rendah.  Hermenetika itu meliputi yang ada dan yang mungkin ada. Dari hermenetika itu diharapkan kita menjadi manusia yang merdeka, punya kompetensi, konstektual, dan mengerti arti kehidupan. Namun, jika sudah sampai pada tingkat global kita sebaiknya harus hati-hati dengan “sampah” global. Sampah global berupa rusaknya moral masyarakat secara global. Dalam hal ini, kita harus kuat-kuat membentengi diri dari sampah global tersebut. adapun contoh sampah global seperti pernikahan sejenis, pembunuhan massal, monopoli, zionisme, korupsi, dan lain-lain. Dalam menghadapi masalah tersebut kita tidak boleh bersikap toleran, meskipun bangsa Indonesia dikenal dengan sikap toleransinya. Kepada koruptor kita tidak boleh mempebrikan roleransi. Untuk apa toleransi kepada seorang korupsi yang dengan nyata merugikan masyarakat semata demi memuaskan hasratnya kepada harta. Untuk apa memberikan toleran kepada orang yang menikah sesama jenis, bukankah itu sangat mengerikan. Perbuatan yang dapat merusak moral bangsa jangan diberikan toleransi. Karena jika diartikan dengan bahasa lain, sikap toleran merupakan hal yang bodoh. Misalnya perbuatan salah seorang mantan pejabat Malaysia yang dengan sengaja menghina Habibie. Sikap bangsa Indonesia sudah dapat ditebak yaitu pasti memberikan toleransi. Itulah sebab mengapa Malaysia sebagai contohnya selalu menghina Indonesia dengan perbuatan yang provokatif, terutama berkaitan dengan masalah perbatasan maupun warisan budaya. Sehingga sikap toleran kita dapat dikataka perbuatan yang bodoh, yaitu membiarkan orang lain menghina kita sedang kita mempuyai kekuatan namun tidak bisa menggunakannya. Sikap toleran dapat dihilangkan dengan menanamkan sikap fanatik, namun fanatik dalam batas-batas yang wajar. Contoh saja negara Jepang dengan sikap fanatik yang tinggi. Dengan sikap fanatik itu Jepang mampu menjadi bangsa yang unggul dan disegani.   
Matematika konkret adalah matematika yang ada dikehidupan nyata. Objeknya berada di sekitar kita. Seperti pohon, batu, dan lainnya. Namun, setelah kita gambar atau merubah dari dimensi tiga menjadi dimensi dua maka objek tersebut sudah menjadi model konkret yaitu sudah terkena manipulatif.
Membahas tentang presentasi Bapak Marsigit di Thailand tentang model belajar Iceberg.  Karena istilah iceberg yang kurang familiar di Indonesia, maka istilah iceberg diganti dengan istilah gunung Merapi. Gunung Merapi pernah erupsi pada tahun 2010. Hal tersebut disampaikan saat presentasi di Thailan tahun 2011. Dari kejadian tersebut diproleh pelajaran tentang pentingnya kita harus harmoni dengan alam. Fenomena tadi bila kita tidak siap maka akan menjadi bencana, namun bila kita siap kemungkinan akan menjadi hiburan. Sama halnya dengan matematika. Bila saat kita mengajar dan keadaan siswa belum siap maka proses belajar mengajar akan terhambat dan pasti menjadi bencana bagi siswa tersebut. Maka agar siswa merasa senang salah satunya kita harus siap. Kesiapan kita bisa dilakukan dengan berkomunikasi dengan siswa. Oleh sebab itu jelas mengapa kurikulum di Indonesia selalu berubah-ubah, karena belum ada kurikulum yang cocok, semuanya menjadi bencana bagi siswa. Masalah tersebut dapat juga dikarenakan intuisi siswa yang rendah. Intuisi itu harus didahului dengan kesadaran. Misalnya kita menutup mata, jadi kita tidak dapat menemukan pintu keluar, sehingga dapat dikatakan kita kehilangan intuisi ruang. Namun mengapa tidak ada masalah dengan orang buta, karena mereka telah memiliki intuisi ruang yang baik.
Dengan intuisi yang selalu digunakan maka akan terbentuk kategori-kategori dalam diri kita. Kategori tersebut yaitu kategori kuantiti, kualiti, relasi, dan regulasi. Intuisi bisa naik maupun turun. Intuisi akan selalu naik jika digunakan secara kotinu atau dengan bahasa lain semakin tajam bisa selalu digunakan. Dan sebaliknya akan selalu tumpul bila tidak pernah digunakan.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar