Kamis, 20 Oktober 2011

Stimulating Primary Mathematics Group-Discussion

Stimulating Primary Mathematics Group-Discussion

By: Marsigit, M.A.
Reviewed by: Hafizh Praditya Mahardika/09301241001
(http://hafizhpradityamahardika.blogspot.com)

Dalam pembelajaran matematika, terutama kepada siswa lebih ditekankan pada interaksi dengan guru dan juga teman sebayanya dalam mengenal atau menyelesaikan setiap permasalahan. Perlunya saling berinteraksi antar sesama yaitu dapat memupuk rasa tanggung jawab bersama dalam memecahkan permasalahan, penataan pola pikir siswa, dan transfer ilmu dan tanggung jawab kegiatan. Selain itu, dalam interaksi berupa diskusi saat memecahkan permasalahan matematika terjadi negosiasi dalam konteks kebersamaan, sehingga tercipta berbagai macam cara dalam mencari penyelesaiaanya tanpa mengurangi semangat kebersamaan, bahkan akan semakin terjalin erat. Diskusi kelompok kecil seperti ini dapat mendorong budaya komunikasi atau mengeksplor konsep pemikiran mereka kepada orang lain. Sekali lagi peran guru dalam membimbing diskusi sangat berpengaruh, merupakan kolaborasi dari segi evaluatif, reflektif, partisipasif, dan kritis.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Bapak Marsigit di SD Gambiranom, Yogyakarta, mencakup kegiatan, sebagai berikut: mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang timbul dalam proses belajar-mengajar matematika; merancang strategi untuk memecahkan masalah sebagai hasil komunikasi simetris antara peneliti dan guru; menerapkan dan menguji strategi; mengevaluasi efektivitas strategi; mencerminkan hasil; tiba pada kesimpulan dan/atau masalah yang baru diidentifikasi; mengulangi siklus sampai terciptanya praktek; dan pelaporan temuan.
Para siswa tidak bekerja secara individual dalam kelompok, tetapi bersama-sama mengembangkan ide-ide, di sini guru mendorong kegiatan siswa ke arah pencapaian tujuan dari hubungan asimentris guru dan siswa. Sebab dalam penelitian tersebut, aspek guru lah yang lebih banyak disorot, mengenai bagaimana ia mendorong siswanya dalam melakukan kegiatan diskusi dan membudayakannya. Tetapi persepsi guru dalam perannya dalam mendukung pembelajaran siswanya serta kemauan siswa untuk kegiatan dikusi berubah dari siklus yang satu ke siklus berikutnya.
Di dalam diskusi berkelompok ini siswa dituntut secara aktif berpartisipasi baik dalam mempresentasikan hasil diskusinya maupun menaggapi hasil diskusi kelompok lain, sedang guru lebih pada berperan sebagai asisten. Sehingga terjadi sebuah skenario di mana kelompok lain bertanya maupun menyanggah pendapat kelompok presentasi, sedangkan kelompok presentasi akan secara defensif mempertahankan pendapatnya, dan di sini lah perkembangan kognitif siswa akan tumbuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar